Contoh Sederhana Penyelesaian SPL dengan Metode Iterasi Gauss Seidel [PDF]


Pada kesempatan kali ini, blog tentang teknik kimia (blogteknikkimia.blogspot.com) akan membagikan kepada anda sebuah file PDF yang merupakan salah satu tugas mata kuliah penulis yaitu mata kuliah Pengantar Matematika Teknik Kimia. File ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis sekaligus masyarakat umum mengenai solusi penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi Gauss Seidel.

Dan juga diharapkan file pdf ini bisa membantu pembaca yang sedang mempelajari metode iterasi Gauss Seidel dalam menyelesaikan sistem persamaan linear. Selain file pdf, juga dilampirkan file excel untuk mempermudah perhitungan.

Berikut ini adalah file PDF untuk Penyelesaian Permasalahan Sistem Persamaan Linear dengan Metode Gauss Seidel yang bisa anda unduh beserta lampiran excelnya.



Apabila anda ingin melihat tampilan file tersebut sebelum mengunduhnya, anda bisa melihatnya pada kotak jendela tampilan di bawah ini.


Unduh File

Semoga file yang penulis bagikan ini bermanfaat bagi kita semua.

Kebodohan dalam Lingkup Masalah Sosial yang Melanda Bangsa Indonesia Jika Ditinjau dari Sudut Pandang Islam [PDF]


Pada kesempatan kali ini, blog tentang teknik kimia (blogteknikkimia.blogspot.com) akan membagikan kepada anda sebuah file PDF yang merupakan salah satu tugas mata kuliah penulis yaitu mata kuliah Pendidikan Agama Islam. File ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis sekaligus masyarakat umum mengenai kebodohan dalam lingkup masalah sosial yang melanda bangsa Indonesia jika ditinjau dari sudut pandang Islam.

Dan juga diharapkan file pdf ini bisa membantu pembaca yang sedang mempelajari masalah kebodohan yang melanda Indonesia jika ingin melihatnya dari sudut pandang Islam. Karena masalah kebodohan yang melanda bangsa Indonesia sangat krusial atau sulit dipecahkan seperti budaya membaca yang rendah dan masih rendahnya minat masyarakat untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Berikut ini adalah file PDF untuk Kebodohan dalam Lingkup Masalah Sosial yang Melanda Bangsa Indonesia Jika Ditinjau dari Sudut Pandang Islam yang bisa anda unduh.


Apabila anda ingin melihat tampilan file tersebut sebelum mengunduhnya, anda bisa melihatnya pada kotak jendela tampilan di bawah ini.


Unduh File

Semoga file yang penulis bagikan ini bermanfaat bagi kita semua.

Presentasi Mekanika Fluida [PPT]


Pada kesempatan kali ini, blog tentang teknik kimia (blogteknikkimia.blogspot.com) akan membagikan kepada anda sebuah file presentasi yang merupakan salah satu tugas mata kuliah penulis yaitu mata kuliah Fisika Dasar 2. Sebenarnya materi file ini bersumber pada materi presentasi dosen penulis karena tugas ini bersifat review materi yang telah lalu dan disusun dalam bentuk presentasi.

File presentasi ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis sekaligus masyarakat umum mengenai mekanika fluida yang mencakup statika fluida dan dinamika fluida beserta aplikasinya.

Dan juga diharapkan file presentasi ini bisa membantu pembaca yang sedang menempuh kuliah di teknik kimia atau fisika serta yang tertarik dalam mempelajari mekanika fluida. Karena aplikasi mekanika fluida sangat banyak di dalam kehidupan kita contohnya saja pesawat. Pesawat agar bisa terbang memanfaatkan prinsip mekanika fluida yaitu dinamika fluida.

Berikut ini adalah file PPT untuk presentasi Mekanika Fluida yang bisa anda unduh.


Apabila anda ingin melihat screenshot file tersebut sebelum mengunduhnya, anda bisa melihatnya pada screenshot dibawah ini.

Tampilan awal presentasi
Tampilan materi
Tampilan materi
Tampilan contoh penerapan dinamika fluida

Semoga file presentasi yang penulis bagikan ini bermanfaat bagi kita semua.

Makalah Sifat dan Jenis Larutan


Pada kesempatan kali ini, blog tentang teknik kimia (blogteknikkimia.blogspot.com) akan membagikan kepada anda sebuah makalah yang merupakan salah satu tugas mata kuliah penulis yaitu mata kuliah Kimia Fisika 2. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis sekaligus masyarakat umum mengenai sifat apa saja yang terdapat di dalam larutan juga jenis larutan yang terdapat dalam kehidupan kita.

Dan juga diharapkan makalah ini bisa membantu pembaca yang sedang menempuh kuliah di teknik kimia atau yang tertarik dalam mempelajari larutan. Karena dalam penyusunan makalah ini, materinya sudah diusahakan komprehensif untuk digunakan sebagai media pembelajaran mengenai sifat dan jenis larutan.

Berikut ini adalah file PDF untuk makalah Sifat dan Jenis Larutan yang bisa anda unduh.


Apabila anda ingin melihat tampilan file tersebut sebelum mengunduhnya, anda bisa melihatnya pada kotak jendela tampilan di bawah ini.


Unduh File

Semoga makalah yang dibagikan penulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Larutan


Istilah larutan pasti tidak asing lagi buat kamu yang pernah belajar kimia. Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan sendiri dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.

Contoh larutan yang sering kamu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti gula dilarutkan dalam air yang nantinya akan membentuk air yang manis. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Buih juga termasuk contoh gas yang dilarutkan kedalam air.

Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain (cair cair), sementara gas larut dalam gas lain (gas gas). Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

Reaksi dalam Larutan

Dalam larutan, terdapat 2 jenis reaksi, yaitu sebagai berikut.

Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun.

Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.

Konsentrasi Larutan

Seperti telah disinggung sebelumnya konsentrasi larutan adalah komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Komposisi tersebut secara kuantitatif menyatakan perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). 

Fraksi Mol

Fraksi mol suatu zat adalah perbandingan jumlah mol suatu zat terhadap jumlah total mol seluruh zat yang menyusun suatu larutan.

X =   X pelarut + X terlarut = 1

Persentase (%)

Persentase berat per berat (% b/b)

Persen b/b adalah jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan.

Persentase berat per volume (% b/v)

Persentase b/v adalah jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 ml larutan. Satuan % b/v umumnya dipakai untuk zat terlarut padat dalam pelarut cair.

Persentase volume per volume (% v/v)

Persentase v/v adalah jumlah ml zat terlarut dalam tiap 100 ml larutan. Satuan % v/v umumnya dipakai untuk zat terlarut cair dalam pelarut cair.

Bagian per sejuta (ppm/ part per million)

Satuan ppm menyatakan satu gram zat terlarut dalam satu juta gram pelarut.

Kemolaran (Molaritas)

Kemolaran atau konsentrasi molar adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap ml larutan.

Kemolalan (Molalitas)

Kemolalan adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut.

Selain dapat dinyatakan secara kuantitatif, komposisi tersebut juga dapat dinyatakan secara kualitatif, Secara kuantitatif komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).

Pelarutan (Solvasi)

Pada saat tercampur, molekul komponen-komponen larutan berinteraksi langsung. Pada proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika zat terlarut dan pelarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil.

Zat pelarut (air) mengelilingi zat terlarut (ion natrium)
Sumber gambar : upload.wikimedia.org

Jika kita menambahkan secara terus-menerus komponen zat terlarut ke dalam pelarut, maka pada suatu titik, komponen tersebut tidak dapat larut lagi. Ini dikarenakan larutan tersebut sudah jenuh atau lewat jenuh. Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh.

Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Pengaruh temperatur (T) dan tekanan (P) terhadap kelarutan, yaitu peningkatan temperatur menguntungkan proses endotermis, sebaliknya penurunan temperatur menguntungkan proses eksotermis. Proses kelarutan zat padat dalam zat cair umumnya berlangsung endoterm akibatnya kenaikan temperatur menaikkan kelarutan. Proses kelarutan gas dalam cair berlangsung eksoterm akibatnya kenaikan temperatur menurunkan kelarutan.

Proses pelarutan dianggap sebagai proses kesetimbangan,

Solut + Solven Larutan DH = - (eksoterm)

                                      DH = + (endoterm)

Faktor tekanan sangat besar pengaruhnya pada kelarutan gas dalam cair. Hubungan ini dijelaskan dengan Hukum Henry, yaitu Cg = k . Pg (tekanan berbanding lurus dengan konsentrasi).

Panas pelarutan yaitu banyaknya energi (panas) yang diserap atau dilepaskan jika suatu zat terlarut dilarutkan dalam pelarut. Ada 3 tahap dalam proses melarutkan suatu zat, yaitu:

Tahap 1*, yaitu baik zat terlarut maupun zat pelarut molekul-molekulnya masih tetap berikatan masing- masing.

Tahap 2*, yaitu molekul-molekul yang terdapat pada zat terlarut memisahkan diri sehingga hanya terdiri dari 1 molekul tanpa adanya ikatan lagi dengan molekul-molekul yang terdapat di dalamnya, begitu pula molekul- molekul yang terdapat pada zat pelarut.

Tahap 3**, yaitu antara molekul pada zat terlarut akan mengalami ikatan dengan molekul pada zat pelarut.

Keterangan:
*proses memerlukan panas
**proses menghasilkan panas

Dalam menentukan apakah didalam larutan terjadi reaksi eksotermis atau endotermis, maka hal tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.

Eksoterm: 1+2 < 3 dengan DH = - (eksoterm)

Endoterm: 1+2 > 3 dengan DH = + (endoterm)

Larutan Ideal

Larutan ideal terjadi bila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni,  Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan. Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran benzena dan toluena.

Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen-komponen penyusunnya, sedangkan pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan. Sehingga pada larutan ideal berlaku persamaan berikut.

[volume total larutan] = [volume zat terlarut] + [volume zat pelarut]

Sifat Koligatif Larutan

Larutan cair encer menunjukkan sifat-sifat yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut atau konsentrasi zat terlarut. Sifat-sifat ini disebut sifat koligatif (dari kata Latin colligare, "mengumpul bersama"). Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dan gejala tekanan osmotik.

Jenis-Jenis Larutan

Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya (disebut larutan biner). Berikut akan dipaparkan secara singkat contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya.

Zat terlarutnya gas
  1. Larutan gas-gas, contohnya udara (oksigen dan gas-gas lain dalam nitrogen)
  2. Larutan gas-cair, contohnya air terkarbonasi (karbon dioksida dalam air)
  3. Larutan gas-padat, contohnya hidrogen larut dalam logam, misalnya platina
Zat terlarutnya cair
  1. Larutan cair-gas, contohnya uap air di udara (kelembapan)
  2. Larutan cair-cair, contohnya etanol dalam air; campuran berbagai hidrokarbon (minyak bumi)
  3. Larutan cair-padat, contohnya air dalam arang aktif; uap air dalam kayu
Zat terlarutnya padat
  1. Larutan padat-gas, contohnya bau suatu zat padat yang timbul dari larutnya molekul padatan tersebut di udara
  2. Larutan padat-cair, contohnya sukrosa (gula) dalam air; natrium klorida (garam dapur) dalam air; amalgam emas dalam raksa
  3. Larutan padat-padat, contohnya aloi logam seperti baja dan duralumin
Larutan juga dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, larutan juga dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh.

Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solut (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solut yang larut dan mengadakan kesetimbangan dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

Larutan lewat jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solut daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan lewat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

Referensi
  1. Wikipedia bahasa Indonesia. "Larutan." Diakses tanggal 28 September 2015
  2. Kompasiana. "Kimia Larutan (Kimia Dasar)." Diakses tanggal 3 Oktober 2015

Neraca Massa


Neraca massa merupakan cabang keilmuan yang berkaitan erat dengan bidang teknik kimia. Keterkaitan ini timbul dikarenakan neraca massa berlandaskan Hukum Kekekalan Massa yang merupakan satu dari dua hukum yang mutlak diketahui oleh seorang ahli teknik kimia. Oleh karena itu, bagi seorang ahli teknik kimia, membaca artikel ini akan sangat membantu dalam proses pembelajaran menjadi ahli teknik kimia yang handal. Selamat membaca dan semoga memahami uraian singkat saya.

Sekilas Tentang Neraca Massa

Neraca massa atau neraca bahan merupakan perincian banyaknya bahan-bahan yang masuk (input), bahan-bahan yang keluar (output), bahan-bahan yang menumpuk (terakumulasi) dan bahan-bahan yang terbuang dalam suatu alat pemroses atau dalam sistem

Sehingga jika kita mempelajari neraca massa kita lebih cenderung berhitung dibandingkan berteori karena neraca massa merupakan perhitungan kuantitatif.

Pemanfaatan Neraca Massa 

Neraca massa sebagai cabang keilmuan tentu memiliki manfaat bagi kehidupan umat manusia. Disini akan saya paparkan 2 manfaat mempelajari neraca massa. 

Merancang Reaktor

Dalam perancangan reaktor, neraca massa sangat diperlukan untuk menyusun variabel-variabel/bahan-bahan yang masuk sehingga produk yang dihasilkan nanti sesuai dengan yang diinginkan oleh industri.

Menganalisis Berbagai Alternatif Proses Produksi Bahan Kimia

Dengan neraca massa, proses produksi bahan kimia bisa dicari berbagai alternatifnya untuk menghasilkan produk yang banyak dengan input yang sedikit. Atau bisa juga mengurangi bahan-bahan yang menumpuk dalam sistem sehingga bahan yang keluar (produk) konversi dari bahan yang masuk (input) mendekati 100% atau tidak ada sisa.

Pentingnya Penyusunan Neraca Massa

Penyusunan neraca massa oleh ahli teknik kimia sangat penting karena dengan neraca massa, seorang ahli teknik kimia dapat mencari variabel proses yang belum diketahui berdasarkan variabel proses yang telah diketahui. Misal jumlah bahan yang ingin diolah dapat dicari berapa keluarannya/hasilnya dengan neraca massa.

Dalam mencari variabel proses yang belum diketahui, perlu disusun persamaan yang menghubungkan data variabel proses yang diketahui dengan variabel proses yang ingin dicari.

Sumber gambar : rieko.wordpress.com

Prinsip Neraca Massa

Seperti telah disinggung diatas, neraca massa merupakan penerapan dari Hukum Kekekalan Massa terhadap suatu proses. Jumlah massa tetap, tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,  tetapi prinsip ini tidak berlaku bagi proses yang menyangkut reaksi inti/reaksi nuklir karena reaksi nuklir berdasarkan prinsip pada pemusnahan massa menjadi energi. Prinsip reaksi nuklir ini dirumuskan oleh fisikawan terkenal yaitu Albert Einstein dalam rumusannya yang tak asing lagi bagi kita, yaitu:
E = m.c2
Dengan:

    E = Jumlah energi yang timbul, erg
    m = jumlah massa yang musnah, gram
    c = kecepatan cahaya = 3 x 1010 cm/detik

Dalam neraca massa sendiri, nanti akan dikenal istilah sistem dan lingkungan yang nantinya akan berkaitan dengan proses. Yang pertama akan dibahas adalah sistem. Sistem adalah sesuatu yang menjadi fokus pengamatan. Pada sistem inilah semua fenomena diamati baik itu fenomena kimia, fisika atau biologis. Salah menentukan sistem maka akan salah dalam menentukan fenomena apa sajakah yang terjadi.

Contohnya kita memiliki sebuah gas yang ditaruh dalam sebuah wadah tertutup. Wadah ini memiliki suhu diatas suhu rata – rata gas dan lingkungan sekitar. Sekarang kita pilih sistemnya adalah gas saja. Karena suhu gas lebih kecil dari suhu wadah. Maka akan ada fenomena perpindahan panas dari wadah menuju gas atau perpindahan panas menuju sistem.

Perpindahan panas dari wadah menuju gas. Gas disini sebagai sistem.
Sumber gambar : dokumen penulis

Namun, jika sistemnya adalah gas dan wadahnya, maka fenomena yang terjadi adalah perpindahan panas keluar sistem.

Perpindahan panas keluar sistem. Yang berperan sebagai sistem adalah gas dan wadahnya.
Sumber gambar : dokumen penulis

Contoh lainnya adalah sebuah gas yang ada di dalam wadah. Sistem pertama adalah gas sebesar volume wadah. Sistem yang kedua adalah elemen kecil dari gas, misalkan sebesar molekul atau atomnya. Maka, untuk sistem yang pertama, karena gas tidak kemana – mana, atau diam tak bergerak, maka energi kinetiknya adalah sama dengan nol. Sedangkan untuk sistem kedua, karena molekul ini bergerak, maka energi kinetik tidak sama dengan nol.

Kemudian kita akan membahas mengenai lingkungan. Lingkungan yaitu, segala sesuatu yang berada di sekitar sistem yang kita pilih atau bukan sistem. Contoh lingkungan berdasarkan contoh diatas adalah wadah jika sistemnya adalah gas yang terdapat dalam wadah.

Jenis Neraca Massa

Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial. Suatu neraca massa integral berfokus pada karakteristik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga memengaruhi karakteristik menyeluruh). Sehingga dapat disimpulkan bahwa neraca massa integral cakupannya umum sedangkan neraca diferensial cakupannya khusus.

Proses Batch dan Proses Berkesinambungan

Ada 2 macam proses yang dapat dilakukan di industri, yaitu proses secara batch (per angkatan) dan secara berkesinambungan. Pada proses batch pemasukan reaktan (input) dan pengeluaran hasil (output) dilakukan sekali-sekali dalam selang waktu tertentu. Contoh proses batch adalah proses memasak makanan di rumah. 

Selain proses batch juga ada proses berkesinambungan. Proses berkesinambungan banyak dilakukan dalam industri. Bahan dimasukkan dan hasil dikeluarkan secara berkesinambungan (terus menerus dengan laju tertentu). Contoh proses berkesinambungan adalah sebuah cairan yang secara tetap mengalir terus menerus memasuki alat penukar panas, steam pemanas juga dimasukkan terus menerus.

Persamaan Neraca Massa

Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa, banyaknya bahan yang masuk, keluar dan menumpuk dalam sistem (akumulasi massa) yang batasnya telah kita tetapkan, berlaku hubungan berikut :

[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]

Massa masuk merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, massa keluar merupakan massa yang keluar dari sistem, dan akumulasi massa merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa sendiri dapat bernilai negatif atau positif.

Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel produksi sehingga persamaan neraca massa menjadi:

[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]

Variabel produksi pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel produksi dapat bernilai positif atau negatif.

Keadaan Mantap dan Tak Mantap

Proses dalam keadan mantap (steady) adalah proses dimana semua aliran yang masuk dan keluar, laju dan komposisinya tetap (tidak bergantung dari waktu). Pada keadaan seperti ini jumlah massa yang menumpuk juga tetap (laju akumulasi/penumpukan = 0 ) dan tidak turut diperhitungkan. Pada keadaan ini persamaan neraca massa menjadi :

[massa masuk] = [massa keluar]

Pada proses yang tidak/belum mantap (unsteady), laju alir maupun komposisi senantiasa berubah (merupakan fungsi waktu). Untuk keadaan ini akumulasi selalu diperhitungkan.

Sumber gambar : selfinagala.wordpress.com
Pada keadaan mantap :
qi = qo = tetap
tinggi permukaan tetap

Pada keadaan tak mantap :
qi = qo = q (t), fungsi waktu (t)
tinggi permukaan berubah

Pembuatan Neraca Massa

Sebelum membuat neraca massa, harus diketahui terlebih dahulu apakah prosesnya berlangsung secara mantap atau tidak. Apabila proses tidak menyangkut reaksi kimia, neraca massa dapat dibuat dengan satuan-satuan kg, lb, kmol dsb. Dalam hal ada reaksi kimia, sebaiknya dipakai satuan mol karena zat-zat bersangkutan secara stoikiometri.

Adapun langkah-langkah pembuatan neraca massa sendiri adalah sebagai berikut.
  1. Buat diagram proses (block diagram)
  2. Tuliskan besaran, data yang diketahui dan diperlukan pada diagram tersebut.
  3. Tuliskan persamaan reaksi kimianya.
  4. Tetapkan dasar perhitungan. Semua perhitungan bahan (total maupun untuk masing-masing komponen) harus dilakukan pada dasar yang sama. Dasar perhitungan dapat berupa sejumlah massa aliran tertentu atau jangka waktu tertentu.
  5. Buat persamaan neraca massa (keseluruhan dan komponen-komponen yang diperlukan.
  6. Selesaikan persamaan-persamaan neraca bahan tersebut.

Referensi