Klasifikasi Bahan


Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari padanya sesuatu dapat dibuat , atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu atau istilah yang sudah mulai disosialisasikan kepada masyarakat adalah bahan baku.

Material adalah istilah atau kata lain dari kata bahan yang merupakan sesuatu benda yang menjadi bahan baku yang menjadi sebuah masukan dalam produksi. jadi material adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah besi, tembaga, aluminium, kertas dan sutra dan yang lainnya.

Untuk klasifikasi sendiri, bahan diklasifikasikan kedalam 2 kelompok berikut.

Bahan Alam

Bahan alam merupakan bahan baku yang diperoleh dan digunakan secara langsung oleh karena itu produk akhir yang menggunakan bahan baku ini akan memiliki sifat yang sama dengan bahan asalnya, yang termasuk dalam kelompok ini antara lain kayu, batu, karet, kulit, keramik, Celulosa dan lain-lain.

Bahan-Bahan Tiruan

Bahan-bahan tiruan (syntetic materials) biasanya diperoleh dari senyawa kimia dengan komposisi berbagai unsur akan diperoleh suatu sifat tertentu secara spesifik atau sifat yang menyerupai sifat bahan alam. Bahan ini dikenal sebagai bahan plastic (plastics materials), yakni suatu bahan yang pertama kali dibuat oleh Leo Baekeland seorang Belgia tahun 1907 dan dipatenkan dengan nama Baklite. Molekul yang kita sebut sebagai “polymer” yang berarti, materials plastics yang terbentuk dari ikatan rantai atom-atom serta terdiri atas beberapa unit ikatan rantai atom-atom tersebut. oleh karena itu proses pengikatan dengan molekul-molekul kecil ini dikenal sebagai “polymerization”.

Contoh dari bahan jenis ini ialah polythene yakni polymer yang terdiri atas 1200 atom karbon pada setiap 2 atom hidrogen sehingga memiliki tegangan serta keuletan yang tinggi.dan pada beberapa jenis plastik memiliki regangan yang besar yang dakibatkan oleh rantai ikatan yang panjang.

Referensi
  1. Wikipedia bahasa Indonesia. "Klasifikasi Bahan." Diakses tanggal 4 Oktober 2015
  2. Mechanical Engineering. "Klasifikasi Bahan Teknik." Diakses tanggal 4 Oktober 2015

Tenaga Angin sebagai Energi Terbarukan


Pernahkah anda melihat kincir angin? Kincir angin biasanya digunakan untuk mengumpulkan energi yang berasal dari angin atau ada yang menyebutnya tenaga angin. Tenaga angin merupakan pengumpulan energi yang berguna dari angin. Pada tahun 2005, kapasitas generator tenaga-angin adalah 58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik dunia. 

Kebanyakan tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir angin, energi angin digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti menggiling (grain) atau memompa air.

Tenaga angin juga digunakan dalam ladang angin skala besar untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional dan bisa juga dalam bentuk turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir. Tenaga angin banyak jumlahnya, tidak habis-habis, tersebar luas, bersih, dan dapat meminimalkan efek rumah kaca dikarenakan tidak menghasilkan gas buang yaitu karbon dioksida.

Ekonomi

Pada tahun-tahun belakangan ini, biaya tenaga listrik yang dihasilkan oleh tenaga angin telah turun drastis, dan kini lebih rendah dari biaya listrik yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil (fossil fuel). Sejak 2004, tenaga angin telah menjadi bentuk penghasil tenaga listrik baru yang paling murah.

Dalam 15 tahun terakhir ini, seiring meningkatnya pasar, tenaga angin memperlihatkan menurunnya biaya produksi hingga 50%. Saat ini di wilayah yang anginnya maksimum, tenaga angin mampu menyaingi PLTU batu bara teknologi baru dan di beberapa lokasi dapat menandingi pembangkit listrik tenaga gas alam.

Kelebihan

Ramah lingkungan, keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya level emisi karbon dioksida penyebab perubahan iklim. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang sering dikaitkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.

Cepat menyebar, pembangunan ladang angin (wind farm) dapat diselesaikan dalam waktu seminggu. Menara turbin, badan dan bilahan besi dipasang di atas permukaan beton bertulang dengan menggunakan alat pemindah besar.

Sumber energi terbarukan dan dapat diandalkan, angin yang menjalankan turbin selalu gratis dan tidak terkena dampak harga bahan bakar fosil yang fluktuatif. Tenaga ini juga tidak butuh untuk ditambang, digali atau dipindahkan ke pembangkit listrik. Seiring meningkatnya harga bahan bakar fosil, nilai tenaga angin juga meningkat dan biaya keseluruhan pembangkit akan menurun.

Ekonomis, seperti telah dijelaskan sebelumnya dalam 15 tahun terakhir ini, seiring meningkatnya pasar, tenaga angin memperlihatkan menurunnya biaya produksi hingga 50%. 

Penggunaan

Tenaga Angin Saat ini

Pada awal tahun 2004, pemasangan tenaga angin secara global telah mencapai 40.300 MW sehingga tenaga yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 19 juta rumah tangga menengah di Eropa yang berarti sama dengan mendekati 47 juta orang. Pada tahun 2005 telah berdiri ribuan turbin angin yang beroperasi, dengan kapasitas total 58.982 MW yang 69% berada di Eropa. Tenaga angin merupakan alternatif penghasil listrik yang berkembang paling cepat dan menyediakan tambahan yang berharga bagi stasiun tenaga berskala besar yang berbeban besar.

Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India dan Denmark telah membuat investasi yang sangat besar untuk membuat pembangkit listrik dari tenaga angin. Denmark terkenal dalam pemroduksian dan penggunaan turbin angin, dengan sebuah komitmen yang dibuat pada 1970-an untuk menghasilkan setengah dari listrik negara tersebut dengan angin.

Penggunaan tenaga angin hanya 1% dari total produksi listrik dunia (2005). Jerman merupakan produsen terbesar tenaga angin dengan 32% dari total kapasitas dunia pada 2005; targetnya pada 2010, energi terbarukan akan memenuhi 12,5% kebutuhan listrik Jerman. Jerman memiliki 16.000 turbin angin, kebanyakan terletak di utara negara tersebut - termasuk tiga terbesar dunia, dibuat oleh perusahaan Enercon (4,5 MW), Multibrid (5 MW) dan Repower (5 MW). Provinsi Schleswig-Holstein Jerman menghasilkan 25% listriknya dari turbin angin.

Ladang angin di Neuenkirchen, Dithmarschen (Jerman).
Sumber foto : upload.wikimedia.org

Saat ini, London Array adalah ladang angin lepas pantai terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai 1000 MW, diresmikan oleh perdana menteri Inggris David Cameron pada tanggal 4 Juli 2013.

Tenaga Angin pada Tahun 2020

Selama beberapa tahun terakhir  pemasangan kapasitas angin meningkat melebihi 30%. Hal tersebut membuat target untuk menjadikan tenaga angin  mampu memenuhi kebutuhan energi dunia hingga 12 persen  pada tahun 2020 menjadi realistis. Di saat bersamaan hal tersebut juga akan membuka kesempatan terbukanya lapangan pekerjaan hingga dua juta pekerja dan mengurangi emisi CO2 hingga 10.700 juta ton.

Berkat terus meningkatnya ukuran dan kapasitas rata-rata turbin, pada tahun 2020 biaya pembangkit listrik tenaga angin pada wilayah yang menunjang pembangkit listrik ini akan turun hingga 2.45 sen per KWh lebih murah 36 persen dari biaya pada tahun 2003 yang mencapai 3.79 euro/KWh. Sambungan kabel listrik tidak termasuk dalam biaya ini.

Tenaga Angin Setelah Tahun 2020

Sumber angin dunia sangat besar dan menyebar dengan baik di semua kawasan dan negara. Menggunakan teknologi saat ini, tenaga angin diperkirakan dapat menyediakan 53.000 Terawat/jam setiap tahunnya. Yang berarti dua kali lebih besar dari proyeksi permintaan energi pada tahun 2020 memberikan tempat yang penting untuk tumbuhnya industri bahkan dalam 1 dekade kedepan. Amerika Serikat sendiri mempunyai potensi angin yang cukup untuk menyediakan pasokan kebutuhan energinya bahkan tiga kali lebih besar daripada kebutuhannya.  

Referensi
  1. Wikipedia bahasa Indonesia. "Tenaga Angin." Diakses tanggal 3 Oktober 2015
  2. Green Peace Indonesia. "Tenaga Angin." Diakses tanggal 3 Oktober 2015

Pengetahuan Dasar Mikroorganisme


Sebelum mempelajari lebih jauh tentang mikrobiologi industri, alangkah lebih baiknya pembaca sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai mikroorganisme. Pentingnya mempelajari mikroorganisme dikarenakan mikroorganisme berperan penting dalam suatu proses industri yang memanfaatkan mikroba. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.

Alat bantuan yang digunakan untuk mengamati mikroorganisme disebut mikroskop. Dengan mikroskop, setiap organisme yang ukurannya sangat kecil dapat dilihat dan diamati dengan jelas.

Mikroskop, alat bantu untuk mengamati mikroorganisme
Sumber gambar : www.conrad.com

Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik dikarenakan ukurannya yang sangat kecil. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.

Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog. Ilmu Mikrobiologi yang diterapkan dalam bidang industri disebut Mikrobiologi Industri.

Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik. Protozoa, bakteri, jamur, dan virus adalah contoh dari mikroorganisme. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.

Cawan agar yang ditumbuhi mikroorganisme yang diisolasi dari perairan dalam.
Sumber gambar : upload.wikimedia.org

Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.

Referensi
  1. Wikipedia bahasa Indonesia. "Mikroorganisme." Diakses tanggal 2 Oktober 2015
  2. Kamus Kesehatan. "Mikroorganisme." Diakses tanggal 2 Oktober 2015